Rabu, 25 Agustus 2010

Relevansi Pergerakan Mahasiswa Terhadap Kondisi Bangsa Saat Ini

Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya. Gerakan mahasiswa juga menunjang kemajuan bangsa dan menjadi actor perubahan dalam kehidupan politik Negara. Mahasiswa memiliki karakteristik identik dengan idealisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Segala bentuk kejanggalan, perbuatan amoral, ketidak-adilan adalah domain yang senantiasa didobrak oleh mahasiswa. Arah pergerakan mahasiswa juga berubah setiap saat. Ada kalanya sangat dibatasi dan dilemahkan oleh sistem yang ada, namun pada waktu lain mahasiswa mampu bangkit melawan pembelengguan sistem dan menjadi aktor perubahan (agent of change) demi tercapainya sistem kenegaraan yang lebih baik. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.


Diawali dengan kehadiran Boedi Oetomo,Indische Vereeninging, dll yang merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Boedi Oetomo didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia : generasi 1908, dengan misi utamanya menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.

Pada tahu 1998, mahasiswa juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghapus tindakan Gerakan "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang merajalela pada masa itu, serta menuntut adanya reformasi melalui pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, yang pada akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya.

Berdasarkan catatan sejarah, mahasiswa memiliki rasa nasionalisme yang begitu tinggi, terutama pada masa menjelang dan di awal kemerdekaan. Rasa nasionalisme itu tumbuh kuat dalam menghadapi musuh bersama, yaitu penjajah (Merjaut Kembali KeIndonesiaan Kita, Hamengku Buwono X, 2007). Namun, pada masa sekarang ini, tingkat semangat persatuan berbagai gerakan mahasiswa mengalami penurunan. Kini banyak organ pergerakan yang menjadi ’komoditas’ dari kepentingan golongan politik tertentu sehingga demo yang dilakukan mahasiswa dinilai kurang objektif.

Pandangan miring terlihat dari pernyataan Misbah Shoim Haris (1997) dikutip dalam bukunya. “Namun, selama ini yang kita lihat, realitas tidaklah seindah bayangan (idealisme) kita. Masih terlalu banyak mahasiswa yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu tanggung jawabnya sebagai pengemban rakyat. Pandangan tersebut, tentunya berimplikasi pada posisi dan peran mahasiswa, sehingga eksistensi mahasiswa di mata masyarakat memudar.”

Teringat perkataan Cak Nur tahun 60-an bahwa gerakan harus mampu mengabaikan aspek-aspek kepentingan sempit kekuasaan dan melebur ke dalam kepentingan universal. Sudah saatnya gerakan mahasiswa melakukan konsolidasi untuk memantapkan ikhtiar memperjuangkan keadilan dan etik-moral sosial masyarakat. Salah satu kelemahan gerakan mahasiswa karena lebih kuatnya kepentingan subyektif dari pada pengabdian terhadap bangsa dan Negara.

Di samping konsolidasi, sesuatu yang sangat penting pula adalah capacity building di mana gerakan kemahasiswaan saat ini terkesan sangat rapuh. Persoalan momentum bukanlah suatu hal yang dibanggakan. Keberhasilan mahasiswa yang diuntungkan oleh momentum untuk meraih popularitas bukanlah menjadi tujuan. Sebab, mahasiswa berpijak pada kebenaran. Gerakan mahasiswa bukanlah aktivitas kaum artis yang mencari ketenaran. Tetapi mahasiswa membawa misi kemanusiaan. Setiap kali kita temukan ketidak-benaran, pada saat itu pula mahasiswa harus bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kamu baca, tolong beri komentar ya ^_^ trims...