Sabtu, 14 Agustus 2010

Pengamen cilik... Mengapa kau sulit bernyanyi?

4 nov'09, 16:53, @metromoni 53, kamp.Melayu

2 anak berkulit hitam & tampak lusuh (dekil) masuk ke bis ini.

Anak yg masuk pertama (sebut saja 'si adik'), kira2 berumur 9thn, dengan mengenakan kaos warna oranye yg warnanya tdk secerah aslinya,langsung membagikan amplop kpd sluruh penumpang.

Anak kedua (sebut 'si kaka', krn trlihat lbh tua dbanding 'si adik'), berumur sekitar 12thn, tetap diam di depan sisi dalam bus tanpa berkata apapun.

Si adik mulai menyanyikan lagu 'gigi' dengan suara yang lantang. Lirik lagu tsb tdk bgtu jelas tdengar, "ku sadaRI AKHIRNYA KAUuuUUU!..." entah apa lanjutanya.

Lalu si kaka menyusul si adik untuk ikut bernyanyi.
Mulanya,kurang terdengar jelas lagu apa yang si kaka nyanyikan.
"A..... Ngwa..... Rarw....Wnga.... Aa...."
saat bis berhenti sesaat untuk mnurunkan penumpang, suara si kaka masi terdengar sama, dibarengi dengan suara adik yg makin lantang.
Rasa penasaranpun tumbuh. ADA APA DENGAN SUARA PENGAMEN INI?

Sampai si adik selesai menyanyikan 'lagu yang lirikny tidak beraturan' itu, mulailah mereka mengambil amplop2 yg sbelumnya mereka titipkan pd tiap penumpang,berharap ada yg menyelipkan 'sedikit uang' ke dalam amplop tersebut.

Tibalah saat anak itu harus mengambil amplop diatas tas dipangkuanku.

Rasa penasaranku semakin kuat. Ingin sekali kubertanya 4mata pada mereka. Dengan mengira2, apakah pertanyaan yang akan kulontarkan pantas atau tidak, ditambah dengan raut yg tampak 'melas' dari si adik dan tatapan yg ramah dari si kaka, keluarlah pertanyaan dari mulutku; "Dik, kaka kamu suaranya kenapa?"

Pertanyaan ini timbul krn sempat terkilas dipikiranku bhw si kaka MUNGKIN mengalami hal yang serupa seperti dlm film 'slumdng millionaire'. Aku sempat menghayal sesaat, membayangkan orang yang 'mengendalikan mereka' menggunakan alat trtentu u/ membuat keadaan mereka sedemikian rupa,agar org2 disekeliling akan kasihan pd pengamen tsb. Membayangkan hal tersebu aku sedih, aku kasihan pda mereka, 'anak2 yg dibuat liar, yg kurang dididik, anak2 yg diexploitasi demi kepentingan si pengendali', tapi aku benci. Menjadi lbh benci pda org yg mendalikan mereka,'si pengendali'.

Sudahlah, ini hanya khayalanku belaka..
Astaghfirullahalazim, tanpa sengaja aku telah su'uzan, langsung saja kuhapus pikiran itu dari lembaran otakku saat itu.

Tapi pertanyaan tadi sudah aku katakan?
Sudah terlanjur.
Aku hanya bs brharap mereka tdk tersinggung dgn pertanyaanku tadi.

Adik itu pun menjawab pertanyaanku;
"dia gagu ka..."
ya Allah........ Aku tdk tegaaa! Lindungilah mereka ya allah... (seraya di dlm hati)

secarik uang kertas aku berikan pd si adik.
aku tak menyangka! Alhamdulillah,
si adik langsung merespon dengan antusias, raut melas,mengharapkan belaskasih, lgsg berubah riang. "MAKASIH KAAA!"
si kaka langsung tersenyum pada ku.
Lega perasaan ini. Tapi masih saja ada hal yg mengganjal di hatiku. (aku rasa ini pandangan manusiawi thd pengamen cilik)

aku, seorang yang berkecukupan, harus mensyukuri apa yang telah kumiliki, ini sudah sgt cukup.
Ya allah, yang maha pemurah,pengasih & penyayang, ALHAMDULILLAH.

^sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kamu baca, tolong beri komentar ya ^_^ trims...