Selasa, 17 April 2012

PENGUMUMAN

Website ini telah dipindahkan ke www.educativelearning.blogspot.com. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Atika Aziz
Admin

Senin, 18 Oktober 2010

Alexander Pertz atau Muhammad Abdullah, seorang bocah Amerika yang masuk islam

Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)


Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.

Minggu, 17 Oktober 2010

Bekerja Keras

Bekerja keras meupakan bentuk usaha sungguh-sungguh dengan segala kemampuan seseorang secara optimal. Yang dimaksud disini bukan berarti kita menyiksa diri sehingga kita tertekan atau depresi maupun memforsir diri, namun kita memberdayakan segala kemampuan yang kita miliki untuk mencapai prestasi puncak. Bekerja keras juga dapat diartikan sebagai cara atau jalan menuju cita-cita dimana cita-cita itu diibaratkan sebagai puncak gunung yang jauh nan tinggi, yang memerlukan suatu sikap dan mental yang kokoh untuk mencapainya. Dalam mendaki gunung, apabila tidak hati-hati dan waspada serta cermat dalam mengambil langkah maka bisa saja kita tergelincir, begitupun dengan perjalanan hidup. Maka dari itu, bekerja keras sangat diperlukan apabila kita benar-benar memiliki kemauan meraih cita-cita.


Tentu setiap manusia pasti ingin sukses. Ingin saja tidak cukup! Tidak akan berarti apa-apa apabila kita tidak berusaha dalam mencapai kesuksesan. Waktu juga terus berjalan, mau sampai kapan kita terus-menerus merenung dan mengkhayal agar kesuksesan itu menjadi kenyataan. Usaha namun disertai dengan sikap bermalas-malasan sama saja dengan orang yang menyia-nyiakan waktu. Bekerjalah dengan keras dan bersungguh-sungguh, serta fokus sampai kesuksesan itu menyertaimu.

Kita dapat melihat kondisi Negara kita tercinta, Republik Indonesia. Dengan kekayaan alam yang melimpah, letak Negara yang sangat strategis, dan iklim yang aman dan nyaman, banyak hal yang dapat dikembangkan di Indonesia. Semestinya Indonesia dapat lebih unggul dibanding negara-negara yang memiliki potensi alam negara yang kurang mendukung. Namun, ternyata potensi alam saja tidak cukup. Faktor etos kerja bangsa juga sangat penting agar Negara Indonesia benar-benar dapat lebih unggul dibanding dengan negara lainnya, minimal dapat disejajarkan dengan negara-negara maju. Kesuksesan bangsa Indonesia jadi terhambat karena rakyatnya banyak yang bermalas-malasan dan tidak produktif.

Begitupun dengan diri kita sendiri. Jadikanlah budaya bekerja keras sebagai bagian dari hidup kita. Hilangkanlah rasa ragu dan bimbang! Bekerja keras akan membuat seseorang menjadi maju dan memenangkan kompetisi global ini. Seperti dalam firman Allah yang terkandung dalan QS.9:105,”Bekerjalah kamu, niscaya Allah akan melihat hasil kerjamu.” Begitupun dengan perkataan Sahabat Rasulullah SAW,”Bekerjalah kamu seolah-olah kamu akan hidup terus dan beribadahlah kamu seakan kamu akan mati besok (Do you work as if you live forever and do you pray as if you would die tomorrow).” Lalu tunggu apa lagi? Apa yang menghambatmu untuk bekerja keras? Sungguh merugi orang-orang yang menghabiskan waktu dengan hal yang tidak produktif. Jika belum terbiasa untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, maka latihlah dirimu dan lakukan mulai dari sekarang. Jangan khawatir tentang sesuatu yang akan terjadi. Jangan kotori pikiranmu dengan pandangan negatif yang akan merugikanmu.

Sukses bukanlah sebuah impian. Sukses dapat menjadi kenyataan. Perjuangkan kesuksesanmu agar menjadi nyata. Jadikanlah “kerja keras” menjadi suatu budaya dalam hidupmu.

Referensi: "Menumbuhkan Jiwa Wirausaha" oleh Drs. Akhmad Kardimin, M.Hum.

Kemauan Keras

Apakah kemauan itu? Mengapa kemauan sangat diperlukan dalam kehidupan? Mengapa kemauan juga harus ada dalam diri setiap manusia? Inilah poin-poin penting yang harus diketahui dan dimengerti oleh setiap manusia agar memiliki sikap kemauan keras dan mengaplikasikannya dalam kehidupan positif sehari-hari.


Kemauan ibarat sebuah mesin dalam sebuah kendaraan yang menggerakan kendaraan tersebut untuk dapat beraktifitas. Mesin merupakan sebuah perangkat yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen itu saling bekerjasama dan saling mendukung sehingga menimbulkan tenaga besar. Seperti yang kita ketahui, tanpa mesin, kendaraan tersebut tidak akan bergerak sesuai fungsi utamanya sebagai alat mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lain.

Sama halnya dengan manusia, kemauan dapat menggerakan segala aktivitas diri. Jika seseorang ingin makan karena lapar, cukupkan dengan berdiam sambil menunggu ada orang yang datang membawakan makanan? Jika seseorang ingin memiliki penghasilan yang baik, cukupkah dengan duduk di rumah menunggu ada orang yang datang membawakan pekerjaan? Jawabannya tentu tidak! Sekedar ingin makan berarti orang tersebut baru sampai pada tahap “mau”, dan itu tidak berarti apa-apa, dia baru akan bermanfaat jika “mau”-nya berubah menjadi “kemauan” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya. Setiap kegiatan dan usaha yang akan kita lakukan memerlukan sebuah kemauan yang kuat, agar rencana dan gagasan tadi dapat terealisasi.

Kemauan harus ada dalam diri kita, kalau kita benar-benar sudah bulat untuk melakukan suatu usaha. Perlu diingat! Dalam memulai suatu usaha, sangat dibutuhkan kemauan yang kuat. Kemampuan adalah nomor dua, yang paling utama adalah kemauan. Apabila seseorang sudah memiliki kemauan dengan sungguh-sungguh, maka jalan untuk memiliki kemampuan pun akan terbuka. Jangan mengatakan “tidak bisa” sementara orang tersebut belum mencoba sama sekali atau sudah mencoba namun hanya setengah-setengah. Inilah kekurangan yang paling menonjol dan paling sering muncul pada diri manusia. Bila kita ingin maju, jangan sekali-kali berkata “tidak bisa”, yang ada dipikiran kita haruslah “SAYA BISA” karena kita diberi kemampuan yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta, namun seringkali kita belum menyadarinya.

Seperti kata seorang motivator, Pak Badullah, “Kepercayaan pada diri sendiri, ketangkasan untuk mengambil keputusan dan fikiran yang sehat untuk bertindak, dapat memberikan lebih banyak kemajuan dari pada kepandaian.” Dengan demikian, sugesti yang kuat harus ditanamkan dulu pada diri sendiri, bahwa “SAYA BISA” dan dengan kemauan keras ini, segala rintangan dan keterbatasan pasti akan dapat teratasi dengan baik.

Daya kemauan akan dapat mengubah segalanya dalam kehidupan seseorang. Jika kemauan lemah, maka daya juangnya juga lemah, namun jika kemauan tinggi dan keras, maka seseorang akan berusaha dengan optimal dan sungguh-sungguh. Setiap usaha yang kita rintis membutuhkan kemauan dari dalam diri kita sendiri. Mulailah dari sekarang agar segala hal yang kita cita-citakan dapat menjadi kenyataan.

Referensi: "Menumbuhkan Jiwa Wirausaha" oleh Drs. Akhmad Kardimin, M.Hum

Sabtu, 09 Oktober 2010

cara-cara atau tahapan untuk mengatur privasi Foto, Video, dan Kiriman pada profil FACEBOOK kita

Pastinya BETE dan KESAL kalau salah seorang pengagum kita di facebook yang tidak kita sukai, terlebih kalau orang tersebut adalah teman kita sendiri sehingga kita tidak tega untuk menghapusnya dari daftar teman kita, menyimpan foto-foto kita dengan memanfaatkan foto-foto yang diri kita sendiri sediakan pada facebook tanpa adanya pengaturan privasi. Atau bila kita memiliki suatu kenangan pada foto-foto dalam suatu album yang tidak ingin dilihat oleh orang lain. Ditambah lagi dengan "terlalu canggihnya" dunia maya sehingga komputer kesayangan kita  harus terjangkiti oleh virus ganas yang menghapuskan foto-foto rahasia kita, maka kita memerlukan suatu tempat yang bebas virus untuk mengaksesnya yakni dengan menyimpannya di dunia maya pula, namun apakah kerahasiaan foto tersebut dapat tetap terjaga? jangan khawatir, karena jawabannya IYA :)). Juga mengenai kiriman-kiriman dari teman yang seringkali membuat teman yang memantau terus profil kita menjadi salah paham, maka ini juga perlu diatasi dengan merahasiakan kiriman pada dinding profil kita dari orang lain.

Berikut cara-cara (tahapan) untuk mengatur privasi Foto, Video, dan Kiriman pada profil kita:
(Berdasarkan tampilan facebook terbaru)


1. Pastinya kamu harus LOGIN Facebook terlebih dahulu

2. Klik pengaturan privasi, lalu akan keluar tampilan seperti ini:

3. Klik Sesuaikan pengaturan yang terletak pada kotak merah tampilan diatas, lalu akan muncul tampilan seperti ini:

4. - Bila Foto dan video yang ditandai oleh teman-teman kamu tidak ingin terlihat oleh siapapun, ubah sesuaikan menjadi "Hanya Saya" yang dapat melihatnya.
    - Bila kamu update status atau ada kiriman dan foto di dinding kamu, maka kamu dapat menentukan siapa yang dapat mengomentarinya. Bila tidak ingin ada siapapun yang berkomentar pada statusmu, pada kiriman, maupun foto di dinding profilmu, maka ubah sesuaikan menjadi "Hanya Saya" yang dapat mengomentarinya
    - Bila tidak ingin ada teman yang mengirim sesuatu pada dinding profilmu, maka uncheklist poin 'teman dapat menulis didinding saya'
    - Bila kamu tidak ingin ada satu pun orang yang melihat kiriman pada dinding profil dari temanmu, maka ubah sesuaikan menjadi "Hanya Saya" yang dapat melihat kiriman dinding dari teman
    - Bila kamu tidak ingin ada teman yang menandai dirimu pada foto mereka, maka sunting pengaturan pada 'teman dapat mendaftarkan saya masuk di tempat', dan setelah itu akan muncul tampilan seperti ini:

Lalu ubah poin 'teman dapat mendaftarkan saya masuk di tempat' menjadi "nonaktif", klik Oke.

5. Untuk mengatur privasi pada Album Foto Profil maupun album foto lainnya pada akun facebookmu, klik "Sunting Privasi Album", seperti pada kotak warna merah pada tampilan berikut ini:
6. Lalu akan muncul tampilan penyuntingan seluruh album foto pada akun facebook kamu, dengan contoh sebagai berikut:

7. Melanjutkan tahapan penyuntingan privasi album foto, pilih "Hanya Saya" bila kamu tidak ingin ada satupun orang yang dapat melihat foto-fotomu dalam album tertentu.

-SEMOGA BERMANFAAT-

DIJUAL SANDAL (dengan aksen batu-batuan, ringan, dan nyaman) Hanya Rp.35.000,- Tersedia dengan berbagai Warna :)